kau dan aku yang telah berlalu….

aku berguling perlahan dan tersenyum dalam mata masih terpejam…

***
masih tercium wangi aroma tubuhmu, benar-benar tubuhmu, bukan sabun atau parfum. wangi lelaki yang setiap kali merambati setiap syaraf pembauku, dan melambungkan aku ke ketinggian keindahan kebersamaan. lalu hangat dadamu di punggungku, kita yang bertelanjang. kau tertawa ketika kukatakan itulah saat paling indah bersamamu: ketika kulit kita bersentuhan. dan aku suka tawamu.

lalu tawamu menggerayangi kupingku. menyibak rambutku. menelusup ke celah dadaku. dan aku hanya bisa mendesah. desah yang membasahi setiap sentimeter tubuhmu. membanjiri kau dan aku. menggulung dalam pusaran, dari pertemuan dua gelombang.

aku menyayangimu, bisikmu. aku tahu. tanpa kau ucapkan pun. tapi aku senang kau katakan. aku juga menyayangimu, balasku. kau adalah angin yang menghembusku. menerbangkan helai rambut. membawa titik air. guguran daun. kelopak bunga. menyingkap selimut lalu ganti membalut kita yang berpagut. perlahan mengangkat tubuh yang bergelung – melayang.

kau adalah cahaya senja. candik ayu yang mempesona. bukan benderang menyilaukan. bukan gelap yang menyesatkan. hingga memandangmu selalu adalah menemukan kecantikan. dari cinta yang menusuk dadaku dadamu.

kau adalah air yang mengalir bersamaku. menuju muara yang sama. bersama membentur batu, beriak gemericik. menjadi musik lebih indah dari harpa, yang dikata musik para dewa. menyanyi dalam bisu.

sayang…

bercinta denganmu selalu indah. dari mula. perjalanannya. hingga akhirnya. kau adalah perpaduan sejuk dan hangat. yang lembut namun mengguncang. yang membuatku menjerit dalam diam. membiarkanku menggila selagi kau tenang. lalu kau akan lebih gila pada akhirnya.

***

aku membuka mata.  baumu masih ada. tawamu masih terdengar. sentuhmu masih terasa. tapi kau tiada.

ini dimaksudkan sebagai prosa yang diikutkan dalam lomba menulis di CeritaEka.

14 thoughts on “kau dan aku yang telah berlalu….

  1. @omiyan: kalo berat ndak usah diangkat, hehe… makasih doanya, amin 😀
    @julie: kuncinya, menulislah dengan alam bawah sadar a.k.a dalam keadaan mabuk. hahaha.. *ngaco*

  2. @shafira: makasih…
    @ceritaeka: makasih juga udah ditengokin 😀
    @depz: amin…
    @kanvasmaya: eh tadi udah ngeborong kue buat lebaran 😀

jangan sungkan kalau mau komen :)