23 thoughts on “peluk aku…

  1. Ya, ya, ya…
    Kupeluk kamu, Mbak..
    Saya sudah mandi kok, pakai deodorant lagi.

    Bukan pelukan nafsu, tapi pelukan persahabatan dan pelukan syukur karena telah memiliki teman baru seperti Anda 🙂

    Terimakasih untuk kunjungan dan komentar di blog saya.

    Tabik!

  2. @iway: amin
    @morningcoffee: banget…
    @laporan: terima kasih, tidak usah… 😀
    @ulan: wong nemenin bojo, gimana ga boleh jawil-jawil mbak, lebih!
    @donny: boleh, tapi peluknya pura-pura aja ya… kalo beneran aku ga berani 😀
    @herry: istri harus bisa jadi sahabat yang baik bagi suaminya… dan sebaliknya.

  3. sini sini peluk aku 🙂

    marhaban ya ramadhan…..
    met puasa ya….maaf lahir bathin 🙂
    salam buat Ibit, Ar dan Ir.

  4. @janu: kamu jadi po?
    @kis: nah kan… pas…
    @imgar: iya…
    @yella: nyampe nyampe, terasa kok….
    @evi: selamat puasa juga…
    @nina: wa… ga tau sih. justru bau kalo habis senam itu yang seger 😛

  5. @khai: trauma ya? elu sih keterlaluan!
    @mike: met puasa juga…
    @achoey: sampe kelelep 😀
    @okta: hush!
    @easy: ya sana peluk…
    @mlandhing: kenapa budhe? minum napacin dulu….

Leave a reply to okta sihotang Cancel reply