[Bukan] Perempuan Hebat

Apa yang bisa kubanggakan tentang diriku sebagai perempuan?

Katanya aku ini penulis. Tapi aku semaunya. Kirim tulisan ke banyak majalah dan koran baru beberapa kali dimuat. Nerbitin buku beraninya indie.

Katanya pemusik, penyanyi. Tapi ndak bisa baca not balok. Guru les piano sampai ampun-ampun karena aku ndak apal-apal diajari berbagai istilah tempo dan ketukan. Main gitar ya pokoknya nggenjreng sebatas ngerti beberapa kunci.

Sebagai pegawai aku juga semaunya. Sering tidak ikut apel pagi. Jarang lembur. Kadang pas jam kerja malah menulis. Kadang fesbukan. Kadang tidur.

Sebagai siswa aku mbeling dan suka bolos.

Sebagai istri aku masih sering mengecewakan suami.

Sebagai ibu aku masih sering mengecewakan anak.

Sebagai anak aku masih sering mengecewakan Ibu dan Bapak.

Sebagai insan Tuhan aku masih sering melanggar larangan dan malas menjalankan perintah.

Sebagai blogger ya ndak jelas. Tidak jelas visi misi blognya. Kadang nulis puisi. Kadang nulis cerpen. Kadang sok-sokan punya opini. Kadang curhat tak jelas. Dan sering sekedar pamer hal-hal yang sebenarnya sama sekali tidak luar biasa. Tidak jelas apa yang mau dibagi. Apalagi dikomersialkan supaya punya tabungan paypal. Sama sekali tidak terpikir.

Ikut  komunitas blogger ya ndak intens. Kopdar kalau sempat. Ikut even kalau pengin. Ikut komunitas sastra kelakuannya ya sama saja. Ikut PKK ya yang penting datang pertemuan, itu juga kadang-kadang bolos.

Makanya aku sering minder pada perempuan-perempuan hebat. Yang penuh cinta pada suami sampai ndak berani bilang lelaki lain ganteng. Yang penuh cinta pada anak-anak dan memberikan semua yang dibutuhkan. Yang aktif di lingkungan. Yang jadi pegawai teladan. Yang kariernya hebat. Yang bisnisnya sukses.

Huft…

Ternyata aku masih harus banyak belajar untuk diriku sebagai apa pun aku merasa. Ya. Kalau ndak males.

Tapi dengan segala kekurangan itu, aku tetap merasa istimewa. Haha.

25 thoughts on “[Bukan] Perempuan Hebat

      • Hihi, ya namanya manusia mbak, bisa naik dan turun. Syukur alhamdulillah, Allah baik sekali masih memberi banyak waktu dan kesempatan buat ngelakoni perbaikan waktu ke waktunya. 😀

  1. hahaha… Suka banget postingan kali ini mb.. Semoga kita bisa jadi perempuan hebat utk anak dan suami kita…. Aamiin..

  2. Hihihihi… Sebagai pegawai aku juga semaunya. Sering tidak ikut apel pagi. Jarang lembur. Kadang pas jam kerja malah menulis, ini juga saya lho, mba… 🙂 Tapi kalo saya, ga ikut apelnya krn anak bangunnya siang (saya ga punya ART, dan anak mesti dibawa ke rmh nenekny), dan jarang lembur juga karena kasihan sama anak.
    Dan saya juga suka kalimat yg ini: Makanya aku sering minder pada perempuan-perempuan hebat. Yang penuh cinta pada suami sampai ndak berani bilang lelaki lain ganteng. Yang penuh cinta pada anak-anak dan memberikan semua yang dibutuhkan. Yang aktif di lingkungan. Yang jadi pegawai teladan. Yang kariernya hebat. Yang bisnisnya sukses. Soalnya, saya juga punya pemikiran sprti itu 🙂

  3. Kalau aku suka kata2 ini….persis aku mak latree 🙂

    Sebagai blogger ya ndak jelas. Tidak jelas visi misi blognya. Kadang nulis puisi. Kadang nulis cerpen. Kadang sok-sokan punya opini. Kadang curhat tak jelas. Dan sering sekedar pamer hal-hal yang sebenarnya sama sekali tidak luar biasa. Tidak jelas apa yang mau dibagi. Apalagi dikomersialkan supaya punya tabungan paypal. Sama sekali tidak terpikir.

    Ikut komunitas blogger ya ndak intens. Kopdar kalau sempat. Ikut even kalau pengin. Ikut komunitas sastra kelakuannya ya sama saja…hahaha

Leave a reply to carra Cancel reply