The Great Wall

Aku bukan penulis review film. Juga bukan (dan ini salah satu alasan) pengamat film sejati. Sebatas penikmat sambil lalu yang bahkan kadang susah mengingat nama Scarlet Johansen (yang tiba-tiba sekarang jadi mudah diingat karena ternyata suamiku ngefans. Selera yang bagus, Mas).

Kemarin mau diajak nonton The Great Wall simply karena yang main Matt Damon. Belum baca sinopsis, belum nonton trailer. Sama sekali ndak punya bayangan apalagi ekspektasi.

***

the-great-wall-movie-matt-damon

Gambar diambil dari sini

The Great Wall di film ini, dibangun bukan untuk menahan serangan bangsa Mongol, tapi melindungi Negara dari serangan Taotie. Taotie adalah monster serupa dinosaurus yang menjadi lambang ketamakan manusia, menyerang setiap 60 tahun sekali. Pasukan khusus dilatih untuk menghadapi serangan monster ini.

William (Matt Damon) dan Tovar (Pedro Pascal) dua orang tentara bayaran yang sedang dalam perjalanan mencari serbuk hitam, bertarung dengan seekor Taotie dan berhasil melumpuhkannya. Tak lama kemudian mereka bertemu dan ditahan oleh tentara Tiongkok dan dibawa ke markas. Kaki Taotie yang ditemukan bersama mereka menimbulkan tanda tanya besar bagi Jendral Wu (Eddie Peng), Komandan Lin (Jing Tian), Penasehat Wang (Andy Lau) dan segenap pasukannya. Mustahil menebas kaki Taotie begitu saja dengan pedang. William dan Tovar dianggap berbohong dan hendak dijatuhi hukuman mati. Tak seorang pun boleh pergi membawa rahasia dari Great Wall.

Belum jadi hukuman dilaksanakan, gerombolan Taotei menyerang lebih cepat dari yang diperkirakan. Kedua tawanan akhirnya dibawa naik ke atas Great Wall dan dijaga oleh seorang prajurit, sementara pasukan bertempur menghadapi Taotie. Tak diduga, Taotie yang menyerang kali ini telah berevolusi dan menjadi lebih cerdas dari yang menyerang 60 tahun sebelumnya. Prajurit yang ditugaskan menjaga tawanan terpaksa abai karena menghadapi seekor Taotie yang berhasil naik ke tembok. Ballard (Willem Dafoe) seorang kulit putih yang tampaknya telah lama menjadi penghuni Great Wall, membebaskan William dan Tovar. Keduanya ikut bertarung melawan Taotie untuk bertahan  hidup. Mereka berhasil membuat petinggi pasukan terkesan. Serangan pertama musim ini berhasil digagalkan, pasukan Taotie mundur.

Dari sini bisa ditebak kelanjutan jalan cerita. Tinggal tebakannya benar atau salah, haha.

***

Film ini seperti dongeng. Kisah dan plotnya tidak terlalu istimewa. Kabarnya, Zhang Yimou sang sutradara dianggap gagal membuat penonton terkesan, mengingat anggaran besar untuk film ini. Karena aku tidak punya harapan apa-apa ketika berangkat nonton, aku tidak punya apa-apa pula untuk dikeluhkan.

Kemegahan kolosal yang disajikan cukup memukau (aku). Aku membayangkan apakah benar tentara Tiongkok di masa lalu berseragam begitu gagah dan indah. Adegan pertarungannya indah. Aku paling ndak tahan lihat adegan sabetan pedang dan darah-darah. Jadi meskipun di beberapa bagian sempat tutup mata, tapi secara keseluruhan aku menyaksikan.

Akting Matt dan Pedro asik. Eman sebenarnya, Andy tidak banyak beraksi dengan kungfunya. Naik pangkat ya, dari petarung ke penasehat. Memang terlihat tenang dan bijak, dapat lah. Tapi tetap saja eman….

Yang sedikit kurang, menurutku, adalah akting Jing Tian sebagai Komandan Lin. Maksudku. Seorang wanita muda yang menjadi komandan pasukan khusus berjumlah ribuan, walau secara fisik halus tapi karakter ‘kuat’-nya tetap harus nampak. Jing kurang kuat. Bayangkan Angelina Jolie sebagai Maleficent, atau Tomb Raider. Eh, kejauhan ya?

Lumayan lah buat hiburan. Tapi aku tetep pengin nonton Passengers. Atau The Arrival.

8 thoughts on “The Great Wall

  1. Untuk ukuran penikmat bisa tahu nama tokoh aslinya trus sutradanya juga ya keren. Aku cuma tahu nama tokoh di film plus alur aja. Ngga peduli yang maen itu siapa. Hihi

  2. Saya baca postingan ini cuma paragraf awal dan akhir, ga berani baca bagian tengahnya karenaaaa ini salah satu film yg saya pengen tonton entah sejak kapan, begitulaah hehehe

Leave a reply to latree Cancel reply