Sebuah catatan lari-larian sepanjang 2023, yang ternyata lumayan juga. Sebagian karena pengin sendiri, sebagian karena ingin lari bareng-bareng dengan handai taulan sanak saudara.
Event pertama yang aku ikuti adalah Run Against Cancer bersama teman-teman yoga bertutu di 5 Februari 2023. Ikut yang 5 km, kali ini benar-benar lari senyamannya tapi penuh makna, bersama salah seorang teman survivor. Semoga dukungan teman-teman di sekitar bisa membuat para warrior/survivor semakin kuat.
Seperti tahun sebelumnya, start dan finish di Sampoo Kong, rutenya di jalanan yang sebagian kurang nyaman. Tapi secara keseluruhan tetep oke.
Yang berikutnya di 22 juni, Lari Dari Kenyataan, fun run yang diadakan oleh Hotel Dafam semarang. Kali ini lari bareng bestie, rutenya 6 km lebih, jadi event pertama buat dia. Tes kapasitas katanya. Lolos tes lah ya.
Karena tahun lalu tidak dapat slot di Borobudur Marathon, tahun ini setidaknya ikut rangkaian pre-race dulu. Bank Jateng Friendship Run di Semarang digelar pada 25 juni, walaupun berangkat wani mati sendiri, senang juga akhirnya ketemu teman-teman di tempat acara. Start dan finish di salah satu gedung ikonik kota Semarang, Lawang Sewu. Rute sepanjang 5 km yang tetep, event di Kota Semarang kayanya kurang afdol kalau tidak lewat Kota Lama.
Pada suatu hari tiba-tiba dapat edaran untuk ikut Jateng 78th Anniversary Fun Run. Sepertinya ini karena Pak Gub, Bu Gub, dan Pak Sekdanya hobi lari. Akhirnya janjianlah sama teman-teman dari beberapa instansi, menempuh 7,8 km dengan Start dan Finish di Halaman Kantor Gubernur pada 13 Agustus. Selain foto bareng Pak Sekda, sempat foto bareng Pak Gub dan Bu Atikoh juga, tapi fotonya di mana yaaa….
Barengan dengan acara jalan sehat di kampung, akhirnya memilih gabung di Harmoni Fun Run yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Undip di 20 Agustus. Soalnya sudah terlanjur beli slot, dan sudah janji pada anakku untuk lari bareng dia. Dia protes karena tidak diajak lari di Dafam dan Jateng Friendship Run :))
Seperti ketika lari-lari latihan, pace-nya terjaga di 10, dia berhasil mengelilingi segitiga emas semarang dalam 1 jam 5 menit. Ya sambil terus agak ditarik atau didorong sih.
Virus lari-lari menyerang keluarga besar. Jadilah di 17 September kami rame-rame ikut SHA Run For Solo. Start dan finish di Stadion Manahan, semua ambil kategori 5 km meskipun ada 10K dan HM. Semua finish dengan waktu masing-masing dan iya di sini aku tidak mengejar cepat karena yang penting menemani anakku sampai finish. Event yang lumayan megah, semoga tahun depan ada dan bisa ikut lagi.
Lari bareng lagi di IARMI Run Solo tanggal 29 Oktober, kami memutuskan bikin komunitas lari. DIESEL, dhilit dhilit kesel, rasah adoh-adoh sing penting kemringet (sebentar-sebentar capek, tidak usah jauh-jauh yang penting berkeringat). Oh I love these people.
Start dan Finish halaman Kantor Walikota Solo, dengan rute yang lumayan eksotik karena melewati seputar kraton dan Pasar Klewer. Pesertanya sedikit sih, sekitar 300-an orang. Flag off pukul 06.30 lumayan panas ya. Sempat kudengar salah satu peserta berkomentar, “Lha iki pesertane gur nembelas (Lha ini pesertanya cuma enam belas)” Saking sedikitnya hahahaha.
Bukan 10 K virgin tapi Borobudur Marathon virgin. Daftar sudah sejak bulan Mei meskipun eventnya baru dilaksanakan 19 November. Keren banget sih. Vibesnya luar biasa. Diikuti 10 ribu lebih peserta dan terorganisir rapi. Finish dengan catatan waktu 1 jam 13 menit terasa sangat keren karena selama lari beberapa bagian terasa berat. Rutenya mengandung tanjakan dan turunan. Tapi Cheering Team-nya heboh jadi beneran nge-charge. Power up setiap rasanya mau melemah.
Dan melihat teman-teman yang berhasil finish HM, aku jadi semangat tahun depan pengin ikut yang HM juga.
Menutup 2023 dengan event paling heboh di Semarang: Semarang 10 K. Beruntung bisa dapat slot mengingat slot terjual habis dalam waktu 5 menit. Flag off lebih pagi, pukul 05.30, menjadikan race yang nyaman karena medan datar ini tetap nyaman tidak kepanasan. Seorang teman batal daftar race ini setelah Borobudur Marathon. “Magelang yang adem aja aku kepanasan, ga kebayang lari 10 kilo di Semarang.” Alhamdulillah ternyata aman. Catatan waktuku juga naik dibanding saat Bormar, jadi 1 jam 07 menit. Mungkin karena medan dan cuaca yang lebih nyaman ya. Begini masih kalah sama Bu Atikoh. Aku sampai di Finish beliau sudah selesai foto-foto. Nah gini ini yang bikin semangat. Bukan pengin ngalahin Bu Atikoh, tapi terinspirasi dan termotivasi untuk tetap bugar seperti beliau. Idola!
***
Tahun depan ikut event apa ya? Run Against Cancer ditiadakan karena berbarengan dengan Pemilu. Pocari Run war-nya gila-gilaan dan berakhir tidak dapat slot.
Continue reading