Sabtu, 15 Desember 2012 lalu, di Wisma Seni Taman Budaya Jawa Tengah, Surakarta, diselenggarakan peluncuran buku antologi puisi ‘Berkata Kaca’ karya Dhenok Kristianti dan Nana Ernawati. Terus terang aku belum mengenal dua penyair senior ini secara pribadi. Eng… sejujurnya, mendengar nama mereka berdua ya baru-baru saja ini, karena diajak pentas bersama Atisejati memusikpuisikan karya mereka.
Dalam acara peluncuran ini, selain dibawakan dalam bentuk musik-puisi oleh Atisejati, beberapa puisi dari buku Berkata Kaca dibacakan oleh penyair-penyair dari Solo, Yogya, Gresik bahkan Makassar. Acara diakhiri dengan diskusi membedah buku. Aku tidak akan menceritakan isi diskusi, karena aku memang hanya mengikuti sebentar, tidak tuntas. Lagian ndak terlalu ngerti juga…
mbak Dhenok Kristianti membawakan puisinya
Jadi aku mau bercerita tentang Atisejati saja. Yang setelah latihan yang awur-awuran itu, hasilnya sangat memuaskan. Aku yang setiap latihan nyebul suling selalu error, pada saat tampil hampir tanpa error. Iya, cuma hampir. Tapi kan cuma hampir. *halah*. Nada tinggi di akhir Sajak Batu, yang biasanya putus kecekik, pada saat pentas meluncur mulus dan manis. Keren lah pokoknya.
Sebelum pentas: Latree, Leak, Luluk, Adit. Harusnya ada Pendi, tapi dianya sedang sibuk instalasi untuk video dan lampu…
Atisejati di panggung. Mas Leak selalu punya cara untuk menyampaikan pengantar setiap puisi dengan ringan tapi kena.
diskusi bersama pembicara Andrik Purwasito dipandu moderator Leak Sosiawan
Buat yang penasaran, seperti apa kerennya penampilan Atisejati, bisa cek rekaman sederhananya. Iya di youtube. Di mana lagi 😀
Ada 4 puisi yang dibawakan malam itu. Ini linknya:
Selamat menikmati, sampai jumpa dengan Atisejati di pentas selanjutnya!